STKIP

STKIP

Rabu, 03 November 2010

Latent Social Problem (ENG SUB)

Latent Social Problems are an issue for us is not a social problem, but if viewed from certain aspects can be said of social problems. Latent Social Problems usually has become a common practice in social life, the most common is the adolescent friendship association.

For Indonesia people who have a traditional eastern  and also the majority of muslin community in the world, in Indonesia there are a lot of religious elements, especially elements of the Islamic religion. So,  Latent Social  problem highly visible for the Indonesian people.

Many examples can be taken in the Latent Social Problem. As a man and a man who was sitting nearby. Basically it is a matter of course a man and woman sitting close together and they do not do things that violate the norms. But for the Islamic community is a matter that was disputed because they were not 'Muhrim ".

It can be concluded that the Latent Social Problem, many interpreted as a single word "only", and said it can be just making an issue becomes not the case in question.


LATENT SOCIAL PROBLEM (INDO SUB)


Latent Social problem adalah suatu masalah yang bagi kita itu bukan merupakan sebuah masalah sosial, namun jika di lihat dari aspek-aspek tertentu bisa dikatakan masalah sosial. Latent Social Problem biasanya sudah menjadi hal yang biasa dilakukan di kehidupan pergaulan, yang paling banyak ditemui adalah dalam pergaulan pertemanan remaja.

Bagi masayarakat Indonesia yang mempunyai adat ketimuran dan juga merupakan mayoritas masyarakat muslin di dunia, Indonesia banyak sekali terdapat unsur-unsur agamanya, terutama unsur agama Islam. Sehingga Latent Social Problem sangat terlihat jelas bagi masyarakat Indonesia.

Banyak contoh yang dapat diambil dalam Latent Social problem. Seperti seorang pria dan laki-laki yang duduk berdekatan. Pada dasarnya itu hal yang biasa seorang laki-laki dan perempuan duduk berdekatan dan mereka tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma-norma. Namun bagi masyarakat Islam itu merupakan suatu hal yang dipermasalahkan, karena mereka berdua bukan 'Muhrim".

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Latent Social Problem itu banyak diartikan sebagai satu kata "hanya", dan kata itu bisa sama membuat suatu masalah menjadi bukan hal yang dipermasalahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar